Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 - Entah siapa yang memulai. Hampir seluruh partai politik menampilkan tarian soronok saat berkampanye. Cara tersebut memang paling mudah untuk menarik minat masyarakat mendatangi lokasi kampanye. Padahal, bukan saja pesan kampanye tidak sampai, tontonan erotis memberikan pengaruh buruk terhadap anak di bawah umur yang selalu memadati lokasi kampanye.
Begitulah yang terjadi dalam kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) di Lapangan Gelanggang Olahraga (GOR), Jayapura, Papua. Janji-janji parpol bisa jadi menjadi tidak penting ketika seorang penyanyi dangdut meliuk-liukkan tubuhnya. Para penonton yang mengenakan atribut partai memang sangat terhibur. Para juru kampanye setempat juga ikut larut dalam irama musik dangdut. Tapi, lihatlah anak-anak yang berada di lokasi kampanye menyaksikan tontonan yang seharusnya belum pantas mereka lihat.
Tarian erotis juga dijadikan umpan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ketika berkampanye di Lapangan Sumbersuko, Lumajang, Jawa Timur. Para pononton terlihat menikmati alunan musik dangdut oleh penyanyi lokal tersebut. Namun, tiba-tiba pononton yang menari saling dorong dan terlibat keributan. Entah pesan politik apa yang ingin disampaikan juru kampanye PDIP apabila situasinya berakhir ricuh seperti itu.
Kampanye di Batam menampilkan juru kampanye nasional, Firman Jaya Daeli. Ia berjanji akan memperhatikan warga yang tinggal di permukiman liar di Batam. Entah sampai atau tidak janji ini. Goyang aja lagi
Lain lagi di Batam, Kepulauan Riau. Kali ini tarian erotis bukan ditampilkan penyanyi. Tapi oleh simpatisan partai saat mengikuti kampanye PDIP di Lapangan Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam. Alunan lagu dan goyangan penyanyi dangdut Dewi Persik, kalah seru dibanding aksi tiga simpatisan PDIP. Ketiganya diduga sedang mabuk dan tak lama kemudian meninggalkan lokasi.
Sumber : metrotv
Begitulah yang terjadi dalam kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) di Lapangan Gelanggang Olahraga (GOR), Jayapura, Papua. Janji-janji parpol bisa jadi menjadi tidak penting ketika seorang penyanyi dangdut meliuk-liukkan tubuhnya. Para penonton yang mengenakan atribut partai memang sangat terhibur. Para juru kampanye setempat juga ikut larut dalam irama musik dangdut. Tapi, lihatlah anak-anak yang berada di lokasi kampanye menyaksikan tontonan yang seharusnya belum pantas mereka lihat.
Tarian erotis juga dijadikan umpan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ketika berkampanye di Lapangan Sumbersuko, Lumajang, Jawa Timur. Para pononton terlihat menikmati alunan musik dangdut oleh penyanyi lokal tersebut. Namun, tiba-tiba pononton yang menari saling dorong dan terlibat keributan. Entah pesan politik apa yang ingin disampaikan juru kampanye PDIP apabila situasinya berakhir ricuh seperti itu.
Kampanye di Batam menampilkan juru kampanye nasional, Firman Jaya Daeli. Ia berjanji akan memperhatikan warga yang tinggal di permukiman liar di Batam. Entah sampai atau tidak janji ini. Goyang aja lagi
Lain lagi di Batam, Kepulauan Riau. Kali ini tarian erotis bukan ditampilkan penyanyi. Tapi oleh simpatisan partai saat mengikuti kampanye PDIP di Lapangan Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam. Alunan lagu dan goyangan penyanyi dangdut Dewi Persik, kalah seru dibanding aksi tiga simpatisan PDIP. Ketiganya diduga sedang mabuk dan tak lama kemudian meninggalkan lokasi.
Sumber : metrotv
--=== Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 ==--
1 komentar:
Hik Jan jan . Memang ya levelnya baru sampe segicu. Hiburan murah meriah gicu ya
Posting Komentar